AIR MATA



air mata
air mata menjadi tak ada artinya jika setelah tetes terakhir,
tak ada perubahan apapun dalam langkah kita.
Seringkali, ketika sesuatu terjadi di luar rencana, harapan dan keinginan
lewat tak tertangkap barulah manusia mengingat Dia. Sadar dirinya
tak mampu berbuat apa-apa, jika Allah sudah berkehendak. Saat itu
biasanya manusia menangis atau berkeinginan untuk menangis. Namun,
tak lama bila ada harapan dan keinginan yang terwujud, maka tertawalah ia
dan lupa lagi kepada Sang Pemberi Harapan.





Amat biasa, manusia menangis, melelehkan air matanya, ketika merasa
hancur, tujuannya gagal, harapannya kabur, dan cita-citanya berantakan.
Atau, apabila yang telah diupayakannya mengalami kebuntuan. Menangis
adalah cara Allah menunjukkan kekuasaan dan kemahabesaran- Nya.
Air mata itu mungkin saja diciptakan untuk menyadarkan manusia
agar senantiasa mengingat-Nya. Titik-titik air bening dari kelopak mata
itu bisa jadi adalah teguran Allah terhadap riak kenistaan yang kerap
mewarnai kehidupan ini.



Seperti Allah menurunkan hujan dari gumpalan awan untuk membasahi
bumi dari kekeringan hingga tumbuh sayur segar dan buah yang ranum.
Seperti itulah barangkali tangis manusia akan membasahi kekeringan hati
dan melelehkan kerak kegersangan agar menghadirkan kembali wajah Dia
yang mengiringi setiap langkah selanjutnya.



Semestinya, tangisan meluluhkan bongkah-bongkah keangkuhan dalam dada,
hingga timbul kesadaran hanya Dia yang berhak berlaku sombong.
Air mata itu akan melelehkan pandangan mata dari meremehkan orang lain
dan semakin menjernihkan kacamata untuk lebih bisa melihat kemahabesaran
dan kekuasaan Allah. Titik-titik bening itu akan membersihkan debu-debu
pengingkaran yang menyesaki kelopak mata yang menjadikan sering kali
lupa bersyukur atas nikmat pemberian-Nya.



Semestinya pula, melelehkan air mata membuat hati tetap basah oleh
ke-tawadlu-an, qona’ah, dan juga cinta terhadap sesama. Air mata menjadi
penyadar bahwa apa pun yang kita upayakan semua tergantung pada-Nya.
Tak ada yang patut disombongkan pada diri di hadapan sesama apalagi
di hadapan Dia. Air mata akan mengantarkan kita pada kekhusyu